Magang di Kemenperin Jepang 1 – Persiapan

_____ Halo semuanya, kali ini aku membuat segmen baru di websiteku, yaitu seputar dunia profesional. Yah, mungkin aku masih tergolong bau kencur (atau bau bawang?) dalam dunia karir mengingat aku baru terhitung 2 tahun setelah lulus saat membuat tulisan ini. Tapi, sedikit atau banyak, tentunya ada hal yang bisa dibagi untuk saling bertukar pikiran bukan? Sebenarnya, sebelum lulus aku sudah pernah ikut magang di salah satu lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pangan serta PKL di sebuah perusahaan pangan ternama di Indonesia. Wiihh

Apa sih serunya magang? Paling cuma fotokopi, bikin kopi, dan hal membosankan lainnya.

Beberapa netizen (mungkin)

_____ Eits, tahan ocehanmu bung! Sejauh ini selama aku magang dan PKL rasanya hampir tidak pernah fotokopi, bahkan aku belum pernah disuruh bikin kopi sama sekali oleh atasan ataupun rekan kerja. Selama itu juga, aku bahkan banyak belajar tentang apa yang sebenarnya terjadi di dunia industri pangan, yang tentunya ada perbedaan dari buku ataupun perkuliahan, dan tentu saja aku beneran kerja, tapi tidak rodi sama sekali loh ya kayak yang biasa kita dengan dari cerita orang magang di tempat lainnya. Bahkan, bisa dibilang di kedua tempatku tersebut aku terbilang makmur karena mendapat insentif yang cukup untuk mahasiswa, plus makanan 4 sehat 5 sempurna 6 camilan. Setelah lulus kuliah dan bekerja sebagai karyawan kontrak, aku memutuskan untuk mengikuti magang kembali setelah kontrakku selesai.

Lah kok downgrade, jadi anak magang lagi?

Netizen kepo lagi

_____ Well.. Sebenarnya ini lebih ke rencana jangka panjangku sih, dan aku memang cenderung akan berbeda dari orang pada umumnya dalam banyak hal (baik selera makan, berpakaian, game, gaya hidup, hingga jalan hidup). Tentu saja pasti ada beberapa orang yang akan bertanya, apalagi aku akan mulai berenang di masa-masa quarter life crisis dalam beberapa masa mendatang. Makanya, untu membungkam “mulut-mulut netizen” yang kepo dengan jalan hidupku (haha), aku mencoba magang di hal yang berbeda. Yap! karena aku sudah pernah berkuliah di Jepang, dan merasakan kerja sambilan juga disana, kenapa nggak dengan magang di sana juga?

Magang? Di Jepang? Emang boleh?

Netizen yang kepo lagi dan lagi

_____ Sekilas, mungkin tampak aneh, kenapa ada orang asing yang boleh magang ke Jepang. Di lain pihak, beredar juga berita bahwa magang di Jepang itu kita malah dijadikan (maaf) “buruh kasar ala romusha”, belum lagi dengan adanya berita pekerja ilegal. Ya, ketiga hal itu benar adanya, tapi merupakan tiga hal yang berbeda dengan yang kualami. Di program tempat aku magang justru memang ditujukan khusus orang asing dan bukan orang Jepang untuk bekerjanya. Kita juga mendapat perlakuan kerja yang layak, baik dari segi gaji, hak dan kewajiban, jam kerja, dan tentunya bukan melulu pekerja lapangan. Selain itu, kita juga mendapatkan sertifikat resmi yang kita bisa gunakan untuk memperindah CV dan tentu saja sangat legal karena memang diadakan oleh Kemenperin Jepang.

Kemenperin Jepang? Kok bisa sih?

Netizen kepo pangkat 3

_____ Jadi, Kemenperin Jepang alias METI (Ministry of Economics, Trade, and Industry) atau 経済産業省 (Keizai sangyōshō) mengadakan program magang di perusahaan yang ada di Jepang khusus untuk orang asing. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi perusahaan Jepang yang akan melakukan ekspansi ke luar negeri ataupun yang akan merekrut orang asing sehingga bisa lebih siap dalam beradaptasi dengan budaya yang berbeda. Untuk pendaftaran, seleksi, hingga bimbingannya sendiri biasanya dimediasi oleh pihak organizer yang beroperasi di negara terkait (Pasona Indonesia untuk Indonesia) Keuntungannya kalau dari sisi pendaftar adalah pendaftar juga bisa merasakan atmosfer bekerja dan hidup di Jepang selama periode tertentu sehingga selain menambah pengalaman, bisa juga menambah relasi dan uang saku (hehe). Jadi singkatnya, peserta melakukan kegiatan magang di perusahaan yang mendaftarkan diri ke program ini, bukan serta merta magang di kementriannya. METI dan Pasona hanya bertanggung jawab dalam memberikan panduan, tiket pesawat, naungan, serta insentif saja. Oleh karena itu, tentu saja jobdesc dan beban kerja tiap peserta mungkin akan berbeda antara satu dengan lainnya.

Logo METI (source: meti.go.jp)

Mulai kepo nih? Yuk buka aja tautannya di https://internshipprogram.go.jp/

Aku

_____ Oh iya, biasanya program magang ini pesertanya ga hanya Indonesia aja lho, dari berbagai negara hingga lintas benua. Namun karena sejak tahun 2020 terhalang pandemi jadi hanya dibatasi beberapa negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan India dan pelaksanaannya pun dari negara masing-masing alias daring. Meski dilaksanakan secara daring, tapi bukan serta merta dilepas gitu aja, tapi tetap dalam pengawasan Pasona Indonesia agar pelaksaannya tetap tertib dan kondusif serta mempermudah troubleshooting kalau terjadi apa-apa. Nah, untuk pelaksanannya, nanti akan kubahas di postingan lainnya, jadi tunggu saja dan kita beralih ke pendaftarannya. Gimana sih cara daftarnya, dan seleksinya gimana? Yuk sini kubahas!

PENGISIAN FORM ONLINE

_____ Tahap yang paling pertama adalah mengisi form online yang terdapat pada website diatas dan untungnya sama sekali nggak disuruh upload berkas apa-apa loh untuk tahap ini. Meski demikian, pengisian form ini mungkin agak tricky karena disamping kita harus memoles kata-kata, kita juga harus tetap membuatnya singkat-padat-jelas dan tentu saja tetap merefleksikan kita (*baca: kalo mau bohong jangan keterlaluan) Apa aja sih yang diisi?
1. Informasi diri sendiri
2. Riwayat pendidikan (opsinya banyak banget cuy, disuruh jelasin juga secara singkat seputar kuliahnya)
3. Riwayat pekerjaan (jika pernah bekerja). Setelahnya, ada juga mengisi bagian
4. Kemampuan Bahasa (Inggris, Jepang, atau bahasa lainnya)
5. Kemampuan IT (word-excel-power point-access, software lain, hingga bahasa pemrograman)
6. Informasi lain (seperti sertifikat yang dimiliki, hobby, dan pengalaman ke Jepang)

_____ Selanjutnya setelah mengisi pertanyaan seputar diri sendiri, kita juga perlu menjawab pertanyaan yang diberikan di kolom setelahnya. Kita ditanyakan dari mana kita tahu tentang magang ini, apa yang membuat kita tertarik, tujuan mendaftar, permintaan untuk magang (ini mungkin akan menentukan “perjodohan” kita dengan perusahaan yang mana), tujuan setelah program selesai, hingga perminatan atas kebutuhan khusus (seperti alkohol, makanan halal, waktu ibadah, alergi, dan sejenisnya jelasin aja).

WAWANCARA

_____ Selamat buat yang sudah lolos tahap seleksi form online. Selanjutnya adalah tahap wawancara. Wawancaranya sendiri dilakukan sebanyak 2x, yang pertama adalah dengan perwakilan METI di Indonesia (alias dengan orang PASONA Indonesia) dan yang kedua adalah dengan perwakilan METI yang ada di Jepang (alias orang Jepangnya sendiri). Di angkatanku, rasio jumlah pendaftar yang lolos hingga tahap wawancara pertama dari pendaftar di tahap seleksi form online adalah sekitar 1/6, sedangkan rasio peserta yang ikut wawancara pertama dengan yang ikut wawancara kedua adalah 1/2. Sebelum wawancara dilakukan, aku mendapat telepon dari PASONA Indonesia untuk konfirmasi kehadiran di hari-H yang mereka sebutkan. Jika bisa hadir, maka jawab “bisa” dan mereka akan menanyakan kembali terkait jam pelaksanannya. Jika tidak bisa hadir pada hari yang mereka sebutkan, maka kita akan ditawarkan hari dan jam lainnya. Namun apabila kita tetap tidak bisa hadir di rentang hari dan jam yang mereka sebutkan, maka dengan berat hati…..

_____ Nah, hari wawancara pertama pun tiba. Aku menerima wawancara berupa telpon, dan saat itu aku sedang kantorku karena sedang bekerja menikmati bulan terakhir. Wawancaranyanya berlangsung sekitar 15-30 menit. Wawancaranya sendiri lebih bersifat seperti verifikasi dengan apa yang kita isi di form online dan mengetes kemampuan bahasa. Bagi yang mengisi dengan Bahasa Inggris seperti aku, tenang saja, kalian akan diwawancarainya dengan Bahasa Inggris. Bagi yang mengisi bisa berbahasa Jepang di form online, siap siap kalian akan mendapat pertanyaan ekstra dalam Bahasa Jepang. Oh ya, tapi selain sesi kedua bahasa tersebut, wawancaranya dilakukan dalam Bahasa Indonesia, so jangan khawatir.

_____ Selah lolos wawancara pertama, kita diminta membuat surat rekomendasi, bisa dari kampus (bagi yang masih mahasiswa) ataupun surat rekomendasi dari tempat kerja. Setelahnya, kita kirim bukti scan surat rekomendasi yang sudah ditanda-tangani oleh pihak yang bersangkutan (jurusan, fakultas, atau atasan) kepada email salah seorang penanggung jawab perwakialn METI yang menghubungi kita. Setelahnya, barulah kita bersiap untuk wawancara ke-2. Wawancara ini untungnya dilakukan pada hari libur Indonesia (untung ada tanggal merah). Karena wawancara ke-2 menggunakan online meeting platform, jadi pastikan komputer kalian tidak “kentang” dan internet kalian sedang lancar jaya. Karena pewawancaranya merupakan orang Jepang, jadi kita menggunakan Bahasa Inggris, ataupun Bahasa Jepang (bagi yang bisa). Wawancara ke-2 lebih bersifat konfirmasi minat kita terhadap Jepang dan bekerja di Jepang (aku sempat ditanyakan drama dan artis kesukaan oleh mbak pewawancaranya lho! dan beruntungnya selera dia sama denganku wkwk). Selain hal itu, aku juga ditanyakan bahwa apakah aku berminta bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang X (sampai tahap ini nama perusahaannya masih disensor, hanya disebutkan seputar bidang usahanya saja). Aku pun menjawab YA, karena sesuai dengan jurusanku dan minatku serta pengalamanku juga.

NAITEI ?

_____ Yeay, selamat buat yang sudah melewati tahap wawancara ke-2 karena dari sekian banyak yang wawancara pada tahap 2 hanya diambil sepertiganya saja. Untuk tahunku sendiri tergolong sedikit karena sedang dalam masa pandemi, tapi tahun-tahun sebelumnya, peserta dari Indonesia tergolong banyak bahkan nomor 2 setelah Vietnam. Di tahap ini, sebelum masuk ke kegiatan magangnya, kita bisa berkomunikasi dengan orang PASONA nya melalui email dan berkomunikasi dengan perusahaan kita melalui web yang disediakan oleh METI (web dari HTML sederhana gitu sih tampilannya). Disana, kita hanya perlu menjalin komunikasi seperti berkenalan dan menceritakan seputar diri kita ke perusahaan sebelum magang dimulai.

Yeay, akhirnya dapat juga surat pernyataannya (source: personal document)

Waah… sepertinya asik ya, tapi aku putus dulu sampai disini karena akan kulanjutkan di postingan selanjutnya.

Bersambung>>>

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑

%d bloggers like this: