Fumidasou! 47 – Orkestra Akbar

_____ Pernahkah kalian pergi ke sebuah konser musik tapi GRATIS? Nah ini dia ceritaku!

_____ Jadi, sepulangnya dari Hakone, sebelum aku pergi ke asrama dan meninggalkan Kento dengan mobil sewaannya, ia memanggilku untuk memberikan beberapa tiket untuk masuk ke orkestra UKM yang dia ikuti (UKM musik, divisi musik tiup). Ia menanyakan, “Akmal, mau nggak dateng ke konser kita? Ini ada tiket gratis buat kamu dan temen temen AIMS. Nanti nitip bagiin ke mereka ya”. “Hah gratis? Serius? Aku mau banget, oke nanti aku kasih ke mereka mereka” jawabku dengan senang. Ia pun memberikan tiket sebanyak 16 lembar berikut 1 lembar poster acaranya. “Ja~ sampai ketemu di konser nanti ya. Nanti tinggal tunjukin aja, kalo mau bilang namaku juga boleh”, sambungnya. Aku pun menyimpan poster acaranya untukku sendiri dan membagikan tiket acaranya kepada teman teman AIMS keesokan harinya. Harga tiket aslinya adalah 600 yen per orang (400 yen untuk early bird), tapi siapa sih yang tidak senang kalau dapat tiket gratis untuk nonton konser musik?

Tiket masuk Orkestra Akbar ke 80 UKM Orkes Tiup Tsukuba dari Kento (source: Shauna’s gallery)

_____ Jadi, tahun ini UKM orkes musik tiup merayakan ulang tahunnya yang ke 80. Jelas, ini merupakan pencapaian yang besar karena mempertahankan UKM selama 80 tahun agar tetap berkualitas bukanlah perkara mudah. Acaranya sendiri diadakan di Nova Hall, sebuah gedung pertemuan yang ada di dekat Tsukuba Center pada tanggal 7 Desember 2018. Temanya adalah “Around The World in 80 Days”, mirip dengan ulang tahun UKM nya yang ke 80, cuma beda periode. Terdapat 3 bagian dalam rangkaian orkestranya dan terdapat pula intermezzo yang menarik serta beberapa penampilan yang memukau dari tokoh yang diundang. Acaranya sendiri berlangsung dari jam 6.30 sore hingga jam 9 malam, dengan waktu gerbang buka pada pukul 6 sore. Wiih, jadi nggak sabar buat nonton di hari H gak sih?

Poster acara orkestra akbar (source: pesonal snapshot)

_____ Hari yang dinanti telah tiba. Karena hari itu adalah hari Jumat dan aku ada kelas biologi dari Mr. Delmar sampai pukul 16.30, aku pun harus extra bergegas untuk bersiap siap. Sepulangnya dari kelas, aku langsung memacu sepedaku untuk cepat-cepat kembali ke asrama, dan mandi serta menunaikan sholat maghrib yang waktunya dimulai sejak pukul 16.33. Aku pun tiba di asrama pada pukul 16.45 dan bersiap siap mandi serta sholat maghrib. Seusai sholat, aku langsung memakai baju yang rapi (kemeja putih, dasi, dan setelan jas abu abu yang aku dapat dari 0 yen market) agar tampak layak menghadiri acara yg formal tersebut (yakali pake kaos oblong sama jaket doang XD ). Jam menunjukkan pukul 17.35, aku pun segera menuju parkiran asrama untuk membuka dan mengayuh sepeda menuju lokasi orkestra. Cuaca tampaknya kurang begitu mendukung saat itu karena langit mendung (terlihat awan tebal walaupun sudah gelap gulita, lengkap dengan suara gemuruh tanda mau hujan / bersalju). Selain itu suhu udara pun sudah makin dingin hingga menyentuh 7 derajat. Brr..

Peta rute menuju Nova Hall dari Ichinoya (source: google maps)

_____ Aku memilih rute menembus kampus dan melalui berbagai jembatan taman yang membentang hingga ke Nova Hall untuk menghindari menunggu lama di lampu merah jika aku lewat trotoar bawah. Aku berniat berangkat lebih awal untuk menghindari tersasar karena aku sendiri belum tahu tempatnya. Selain itu, aku juga berharap bisa bertemu dengan Kento ataupun Taiga sebelum penampilan dimulai. Aku pun terus mengayuh menerjang angin kencang nan dingin, sambil menaiki dan menuruni jalanan kampus-taman-jembatan. Aku akhirnya tiba di parkiran dekat Nova Hall pada pukul 18.00 dan masuk ke dalam Nova Hall 5 menit setelahnya. Tak disangka, sudah banyak orang yang berkumpul di dalamnya, mulai dari anak anak, mahasiswa, dewasa hingga lansia. Sepertinya yang datang adalah para penikmat musik semua nih, khususnya musik klasik, atau jangan jangan kerabat / keluarganya yang main musik hari ini… Hmm….

_____ Pertama tama, aku melakukan registrasi di resepsionis. Mbak petugas resepsionis (sepertinya mahasiswa juga) kemudian menanyakan tiketku. Aku pun kemudian mengeluarkan tiket yang kudapat dari Kento dan mbaknya kemudian mencatat nomor tiketnya sembari merobek bagian kanan tiketnya sehingga menyisakan bagian yang lainnya. Setelahnya, mbaknya memberiku sebuah kuesioner (yang isinya Bahasa Jepang semua, kore nani???) dan buku panduan orkestra yang tebal ini berisi detail-detail orkestra dan UKM orkes musik tiup. Kepo dengan bukunya, silahkan membaca beberapa halamannya pada slideshow di bawah (source: personal snapshot). Wiih, eksklusif banget sampai dapat buku panduan yang bahannya seperti majalah beneran baik sampul maupun dalamnya. Jadi penasaran, sponsornya pasti banyak nih. Mantep dehh!

_____ Setelah mendapatkan majalah dan kuesioner (yang harus aku kumpulkan seusai acara), aku akhirnya masuk dan mencari tempat duduk. Ternyata di deret tengah bagian tengah, terdapat beberapa anak AIMS berikut Jan (mahasiswi full time asal Filipina) dan Minh (pacarnya Nurul yang dari Brunei). Wahh, beneran banyak yang dateng rupanya. Aku pun memutuskan untuk duduk bersebelahan dengan Enzo, sederet dengan mereka mereka yang anak AIMS. Karena kebanyakan dari kami tidak terlalu paham dengan kuesionernya, aku pun bertanya pada Bosh (mahasiswa AIMS dari Filipina) yang merupakan mahasiswa sastra Jepang. Sepertinya ia pun juga tidak semuanya paham, tapi setidaknya bisa membantu mengartikan beberapa dan mengarahkan harus menjawab apa. Sisanya? aku isi Bahasa Inggris aja wkwkwk.

Karena dilarang mengambil gambar selama penampilan berlangsung, aku meminta izin khusus dan rekamannya dari Kento untuk dijadikan dokumentasi

Kento -> Me
Gladiresik sebelum penampilan (source: Wind instrument group’s gallery)

_____ Gladiresik pun dimulai pada pukul 18.15, dengan beberapa orang yang tampil ke depan untuk mengisi acara. Ada juga yang berpakaian sinterklaas, berbeda dengan lainnya yang menggunakan kemeja dan jas (berhubung mendekati natal sih ya wajar aja). Lagu yang dimainkan sepertinya entah lagu dari anime atau drama, atau sekedar band kasual akrena dari ritmenya jelas ini bukan musik klasik. Permainan pun berlangsung sekitar 5 menit, dilanjutkan dengan salam pembuka dari MC. Seusai MC mengucapkan salam pembuka dan terima kasih kepada penonton atas kunjungannya, lampu pun kursi penonton pun dimatikan dan lampu panggung dinyalakan to the max. Tampaknya acara benar benar dimulai TEPAT pukul 18.30 sesuai dengan yang tertera di poster. Sasuga, emang orang Jepang sangat tepat waktu ya!

Bagian 1: Tanah yang dijanjikan (source: Wind instrument group’s gallery)

_____ 本日の第80回筑波大学の吹奏楽団記念定期演奏会開始!!! (Honjitsu no Dai Hachijū-kai Tsukuba Daigaku no Suisōgakudan Kinenteiki Ensōkai Kaishi : Pada hari ini, Perayaan peringatan penampilan orkestra alat musik tiup oleh grup musik tiup Universitas Tsukuba DIMULAI!!!). Babak pertama pun akhirnya dimulai dengan lagu MERCURY, sebuah karya Jan Van Der Roost. Kemudian dilanjutkan dengan Gandalf dari film “Lord of the Rings” dan diakhiri dengan 大いなる約束の大地~チンギス・ハーン(Ooinaru Yakusoku no Daichi~Chingisu Han : Tanah besar yang dijanjikan ~ Genghis khan) karya Suzuki Eiji. Kalau aku paling suka lagu pertama, yaitu Mercury karena temponya cenderung allegro dan iramanya enak. Tema dari bagian pertama ini sepertinya adalah simplicity, karena para pemain musik tampak hanya mengenakan pakaian berupa kemeja putih dan celana hitam, serta jumlah personil yang bermain tidak terlalu memenuhi panggung. Pencahayaan-pun cenderung sederhana, hanya lampu sorot putih kekuningan saja sehingga sangat pas untuk membuka.

_____ Setelah bagian pertama selesai, terdapat intermezzo istirahat selama 15 menit yang diisi oleh penampilan bebas. Setelahnya, babak keduapun dimulai. Babak kedua ini adalah puncaknya dari orkestra dengan 4 lagu, yang diawali dengan (樽独奏と吹奏楽の為の日本民謡, Sondokusō to suisōgaku no tame no Nihonminyō : Musik tabuh tunggal dan musik tiup untuk nyanyian rakyat Jepang) karya Tanaka Takuya. Di lagu ini dihadirkan seorang pemain Taiko atau bedug tradisional Jepang yang berkolaborasi dengan pemain alat musik tiup. Kemudian penampilan dilanjutkan dengan lagu MOVE ON karya Ishikawa Kazuhiro & Naito Shinya (bukan lagu bernada mellow kayak move on dari mantan yak!). Selanjutnya adalah Magic Slides karya Wim Laseroms dan diakhiri dengan puncaknya orkestra ini, yaitu Around the World in 80 Days karya Otto M. Schwarz. Lagu terbaik menurutku adalah lagu puncaknya, karena terdapat alur yang unik, yaitu berkendara dengan pesawat terbang dan terdapat “pramugari” yang memandu penonton untuk megikuti alur lagunya menggunakan buku besar yang menunjukkan negara mana yang sedang dilewati. Selain itu, Taiga memimpin menjadi kondektur di lagu ini dan pada saat bagian melewati Amerika, terdapat yel yel tepuk mulut suku indian yang memecah suasana serius, ulululululu~~. Ini epic banget sih!

Bagian 3: Poeme Montagnard (source: Wind instrument group’s gallery)

_____ Kemudian terdapat istirahat yang diiringi musik intermezzo lagi selama 15 menit sebelum bagian 3 dimulai. Bagian 3 terdiri dari 2 lagu yang panjang-panjang, yaitu Orient Express karya Philip Sparke dan Poeme Montagnard karya Jan Van Der Roost. Lagu terbaiknya menurutku adalah Orient Express karena bernada seperti jes gojes nya kereta api. Selain itu, lagu tersebut cocok sebagai bagian ketiga karena bersifat seperti pendinginan kalau di senam, yang berarti largo, pelan dan pelan. Seusai babak ke 3, MC pun menutup acara dan berterima kasih kepada penonton. Penontonpun bertepuk tangan dengan meriah karena penampilannya yang sangat memukau. Setelahnya pintu keluar pun dibuka dan penonton dipersilahkan meninggalkan panggung dikarenakan panitia dan pemain akan membereskan panggung. Aku pun keluar dari ruangan, menyerahkan kuesioner ke resepsionis, dan menunggu di luar selama 10 menit, barangkali bisa bertemu dengan Kento ataupun Taiga. Namun, selama 10 menit menunggu, mereka tak kunjung keluar juga, mungkin mereka masih beres-beres di dalam. Aku akhirnya men-chat mereka dan pamit untuk pulang bersama teman teman berhubung jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Semua pengisi acara turut beres-beres panggung (source: Wind instrument group’s gallery)

_____ Saat berkumpul di depan Nova Hall, Enzo mengajak makan bersama, “makan bareng yuk gengs, kemana ya?”. “Ke Joyfull aja, enak dan terjangkau, Akmal, Sarah, Reen, dan Nurul juga bisa makan soalnya ada menu ikan sama ayam” kata Fedi. “Oke kita kesana aja ya, yang naik sepeda barengan aja” lanjut Enzo. Kami yang naik sepeda akhirnya mengecek google maps tentang restoran-cafe Joyfull tersebut dan ternyata letaknya tepat di sebelah supermarket KASUMI jalan sakura. Kami pun langsung mengayuh sepeda menuju tempat yang dimaksud. Tak lama berselang, kami pun tiba di Joyfull. Kami berdiri di luar sambil menunggu teman teman yang naik bis tiba. Saat pukul 21.30, mereka pun akhirnya tiba dan kami masuk bersama. Untungnya, restoran ini sedang tidak banyak pengunjung sehingga kami bisa memilih kursi berderet dengan leluasa. Pelayan (yang merangkap sekaligus kasir) pun memberikan buku menunya sekalilgus bel jarak jauh kepada kami.

Peta rute menuju Joyfull cafe dari Nova Hall (source: google maps)
Joyfull cafe tampak luar (source: google maps)

____ Makanan di Joyfull ternyata terbilang sedang dari segi harga karena kebanyakan berkisar antara 400 – 800 yen untuk 1 porsi makanan (nasi/kentang + lauk + sayur + sup miso). Minuman dipatok harga terpisah dengan sistem free refill, yaitu 150 yen dan 200 yen (untuk minuman + sup). Wah senang sekali kalau minumannya free refill, bisa mengambil minuman sepuasnya dong, hehehe. Aku akhirnya memesan nasi paket ikan salmon saja, lengkap dengan minuman yang free refill sehingga aku harus membayar total sebanyak 725 yen (termasuk pajak). Dan yang menariknya adalah, selain free refill, ternyata minumannya bukan hanya 1 jenis, melainkan banyak sekali. Mulai dari kopi, kopi susu, teh hijau, teh coklat, teh susu, matcha latte, orange juice, apple juice, hingga soda pun ada. Jika ingin sup, kita bisa memilih sup jagung, sup kentang, ataupun sup jamur yang terletak di sebelah drink bar. Hal terbaiknya adalah terdapat pula kantung teh yang gratis untuk diambil, yeay, bisa dibawa pulang beberapa nih hehehe.

Minuman gratis isi ulang sepuasnya di Joyfull cafe (source: personal snapshot)

_____ Seusai makan, kami pun berbelanja di supermaket KASUMI yang ibaratnya tinggal ngesot dari pintu Joyfull untuk berbelanja diskon malam karena sudah pukul 11 malam. Setelah berbelanja, kami pulang ke asrama dan beristirahat, tak lupa sholat isya seblum tidur. Senangnya hari ini, bisa menikmati musik yang merdu, dan ditutup dengan makanan yang enak. Oh iya, keesokan harinya adalah tanggal 8 Desember, yang berarti 0 YEN MARKET ADA LAGI! Mari kita tidur agar besok bisa memilih barang yang bagus lagi, hehehe 😀

つづく~~>

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑

%d bloggers like this: