Fumidasou! 41 – Mengenal Todōfuken

_____ Menginjak bulan ke-3 aku di Jepang, rasanya aku baru belajar sedikit tentang negara ini. Bukan, bukan karena aku tidur di kelas atau kenapa napa (perkuliahanku seputar pertanian doang yee), tetapi ada 1 sistem yang mungkin hanya dapat ditemui di Jepang, yaitu sistem pembagian wilayah. Setiap negara tentunya memiliki sistem pembagian wilayahnya masing masing, mulai dari negara bagian seperti Amerika Serikat yang tiap negara bagian punya kuasa lebih untuk mengatur otonominya sendiri, hingga seperti Indonesia yang bahkan memiliki tatanan hingga ke tingkat RT. Jepang sendiri punya ciri khas dalam mengatur sistem wilayahnya yang tentunya berpengaruh pada alamat surat menyurat dan informasi letak suatu tempat. Hayoo~ siapa yang pernah ke Jepang dan pernah salah baca alamatnya? (/raise hand/). Mungkin bila dibandingkan dengan Indonesia, sistem pengaturan wilayah di Jepang ini terbilang lebih kompleks, terlepas dari penggunaan istilah dan tentu saja tulisannya. Ho Ho Ho… mumpung di Jepang sedang libur SBMPTN bagi calon mahasiswa, mari kita telaah bersama!

Libur SBMPTN gini malah ada orkestra di tengah kampus (source: personal snapshot)

_____ Pembagian wilayah di Jepang bisa disebut dengan Todōfuken (都道府県), yang sebenarnya jika dibaca secara harfiah berarti kumpulan prefektur-prefektur (atau di Indonesia lebih akrab disapa provinsi). Kenapa namanya prefektur? Karena diserap dari Bahasa Latin Praefectura dan ditulis dalam Bahasa Jepang sebagai 県 = Ken. Trus To, Dō, dan Fu nya apa dong? Jadi keempatnya menunjukan nama prefektur, hanya saja To, Dō, dan Fu berlaku hanya untuk prefektur khusus (mungkin kalau di Indonesia seperti DIY, DKI Jakarta, dan NAD ya). To berlaku hanya untuk Tōkyō karena berlaku sebagai ibukota negara, Dō hanya berlaku untuk Hokkaidō sebagai pulau sekaligus perfektur tersendri, dan Fu berlaku untuk Osaka dan Kyōto. Jadi, kalau seandainya ingin berkirim surat ke Tōkyō, yang ditulis di suratnya ya Tōkyō-To, bukan Tōkyō-Ken ya!

Peta Jepang berdasarkan prefektur (source: TheOtherJesse, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jadi cuma beda nama doang?

_____ Tidak secepat itu fergusyoo~ Nama nama yang tertera di alamat pun agak berbeda polanya dengan negara lain. Sebuah alamat ditulis dari yang paling luas hingga yang paling kecil, berbanding terbalik dengan di Indonesia dimana wilayah yang lebih kecil ditulis lebih awal dan diakhiri dengan wilayah yang lebih luas (pasti nulis RT/RW dulu kan, baru kelurahan, kecamatan, kota, dan diakhiri dengan provinsi khaan?). Penulisan alamat di Jepang diawali dengan kode pos, kemudian dilanjutkan dengan nama prefektur, kota, kecamatan dan kelurahan (kalo ada, biasanya sih kota besar punya keduanya), RW dan RT, hingga nomor bangunan. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan alamat kantor waliota Tsukuba, tempat aku mengurus berbagai dokumen tinggal, yaitu pada alamat berikut:

〒305-8555 茨城県つくば市研究学園一丁目1番地1

https://www.city.tsukuba.lg.jp/

_____ Jika kita lihat, alamat kantor walikotanya diawali dengan kode pos, kemudian Prefektur Ibaraki (茨城県, Ibaraki-Ken), Kota Tsukuba (つくば市, Tsukuba-Shi), Kecamatan/kelurahan Kenkyūgakuen (tidak ada tanda pembeda), RW 1 ( 一丁目, Icchōme), RT 1 (1番地, Ichi Banchi), No.1. Untuk Ban (番) sendiri, ada juga yang menuliskannya sebagai Bangō (番号) sebagai nomor bangunan, dan diikuti dengan nomor kamar setelahnya apabila alamat tersebut berbentuk apartemen. Pengecualian yang lain juga terjadi di beberapa daerah seperti Kyōto dan Sapporo, Hokkaidō dll, dimana di Kyōto digunakan agaru (上がる) dan di Sapporo digunakan jō (条) untuk menandai wilayahnya (untuk detail penggunaannya bisa tanya ke warga setempat).

Beberapa kata yang akan bermanfaat dalam penulisan alamat dengan padanannya dalam Bahasa Indonesia antara lain:
1. 県 = Ken = Prefektur (都 = To, untuk Tōkyō, 府 = Fu, untuk Osaka dan Kyōto, dan Hokkaidō ditulis gitu aja tanpa embel embel karena sudah mengandung (道).
2. 市 = Shi = Kota (Biasanya kota yang lebih besar dan berpenduduk lebih dari 50.000 orang)
3. 町 = Machi / Chō = Kota kecil (bisa dibilang kabupaten juga kali ya kalau di Indonesia)
4. 村 = Mura / Son = Desa
5. 区 = Ku = Kecamatan
6. 大字 & 字 = Ooaza dan Aza = Kelurahan dan sub-kelurahan (biasanya tidak disimbolkan dalam alamat)
7. 丁目 = Chōme = RW
8. 番地 = Banchi = RT
9. 号 = = Nomor

Nah, jadi kalau misalnya ada alamat yang lebih kompleks seperti kira kira bagaimana ya padanannya dalam Bahasa Indonesia kalau kita mau menulis surat ke seorang teman yang tinggal disini? Yuk tulis di kolom komentar!

神奈川県横浜市青葉区西八幡AA丁目BB番CC号
(Kanagawa-Ken, Yokohama-Shi, Aoba-Ku, Nishiyawata AA chome BB Ban CC Go)

つづく~~>

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑

%d bloggers like this: