Fumidasou! 39 – Air Terjun Merah

_____ Kita akhirnya tiba di bagian dalam kebun apel. Penjaga kebun pun menjelaskan bahwa cara memetik apel yang baik adalah dengan memutar apel sambil memegangi tangkainya sehingga apel tidak jatuh dan kualitas yang didapatkan lebih prima. Selain itu, disini terdapat beberapa jenis apel yang berbeda, diantaranya apel fuji dengan tingkat kemanisan yang lebih tinggi, dan satunya apel fuji dengan tekstur renyah yang sangat pas (aku lupa nama variannya hehehe). Sebelum kami makan siang dan menggelar piknik, mari kita berfoto bersama dulu yuk!

Kita sudah sampai di kebun apel (source: Kak Hadi’s gallery)

_____ Acara selanjutnya dimulai dengan sholat zuhur berjamaah. Untuk air wudhunya sendiri berasal dari botol air mineral yang sudah disediakan, jadi irit irit gitu, yahh hitung hitung sekalian menyirami pohonnya kan. Bagi yang tidak sholat, bisa memulai kegiatan dengan memetik apel duluan. Seusai sholat zuhur, acara dilanjutkan dengan berburu apel sepuasnya untuk dimakan. Peraturan dari penjaga tamannya adalah, harus menghabiskan apel yang diambil (nggak boleh disisain untuk dibawa pulang atau dibuang di kebun serta harus tetap menjaga kebersihan kebun. Tentu saja kami semua harus mematuhinya, maka dari itu panitia piknik membawa kantong plastik untuk sampah organik agar bisa mengumpulkan kulit dan biji apel yang sudah diambil.Tak lama kemudian, kami sudah dapet banyak sekali apel yang besar besar dan tampak lezat. Anak anak terlihat semangat sekali memetiknya meskipun mereka belum bisa meraih apelnya, pokoknya bilang “mau yang itu pah, mah!” dan mereka pun digendong untuk mengambil apelnya. Menggemaskan sekali ya!

_____ Setelah puas memetik apel, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama. Ibu ibu sudah menyiapkan banyak masakan khas Indonesia nih, seperti nasi, telur balado, kentang semur, ayam goreng kuning, dan tak lupa sambal serta kerupuk dan lainnya. Heee~ oishii sou…. Karena aku sudah membawa oseng oseng kare Jepang sebagai antisipasi tidak menemukan tempat makan, maka aku mengambil secukupnya saja agar tidak terlihat malu malu kucing hehe. Dan rupanya, tidak hanya makanan khas Indonesia, beberapa orang pun mengeluarkan snack dan kue ukuran party size sehingga bisa dinikmati oleh banyak orang. Nahh ini yang aku suka sebagai kudapan penutup makanan berat yang enak enak tadi. Anak anak tampaknya sangat senang berlarian mengitari kebun apel ini, apalagi memang kebunnya sangat luas dan udara di luar cukup sejuk dan kering untuk berlarian sehingga tidak keringatan.

Waktunya piknik apel (source: Kak Hadi’s gallery)

_____ Acara piknik di kebun apel selesai pada pukul 2 siang. Kami pun membersihkan area piknik agar tidak meninggalkan sampah dan menyerahkan plastik sampah organik kepada pengurus taman. Para pengurus taman tampak senang sekali karena kami tidak meninggalkan sampah apapun, baik itu sisa makanan maupun plastik plastik bekas kemasan (semoga kebiasaan disiplinnya ngikut sampai ke Indonesia ya :)). Di gerbang keluar, tampak beberapa orang sedang mengemas apelnya di loket. Memang, untuk makan sepuasnya disini gratis setelah membayar tiket masuk, namun jika membawa pulang maka akan dikenakan tarif 100 yen per apel. Apel disini memang lebih besar dan enak serta murah daripada apel yang dijual di supermarket, tapi apa iya worth it kalau dibawa pulang. Sepertinya jawabannya IYA, karena beberapa orang sampai mengambil apelnya sebagai oleh oleh hingga 1 kantong plastik besar, bahkan ada juga yang menggunakan bekas kotak muffin costco yang tadi dibawa. Enaaak ya, bisa bawa oleh oleh, aku sih mahasiswa irit hehehe.

_____ Kami pun kembali masuk ke dalam bus dan berangkat dari kebun apel hampir jam setengah 3 sore. Untungnya, jarak antara kebun apel dengan tujuan selanjutnya tidak begitu jauh, yaitu hanya sekitar 30 menit dan jalanan tidak begitu macet sehingga kami semua bisa sampai disana tepat pukul 3 sore. Untuk lokasinya sendiri memang terpencil sehingga hanya bisa diakses oleh kendaraan pribadi, dan untuk bisa masuk ke dalam memerlukan jalan kaki yang agak lumayan karena akses kendaraan dibatasi di luar area. Sesampainya kita di tempat Air Terjun Fukuroda (袋田の滝, Fukuroda no Taki), kami disambut dengan pemandangan berupa daun-daun yang sudah menguning dan memerah yang menyelimuti bangunan-bangunan tua ala Jepang. Tak ketinggalan, terdapat pula kuil yang tampak antik di jalan menuju wahana air terjun, berikut sungai yang mengalir di depannya. Seperti di drama dan anime saja yahh!

Jalan menuju air terjun Fukuroda (source: Kak Hadi’s gallery)
Pertokoan antik yang ada di jalan menuju Air Terjun Fukuroda (source: Pak Supri’s gallery)
Para perempuan Ibaraki, Hadir! (source: Kak Donny’s gallery)
Bukan anak Mas Fikri loh ya, apalagi anakku hehe (source: Kak Donny’s gallery)

_____ Dari gerbang masuk wahana sampai ke air terjun memakan waktu sekitar 20 menit berjalan (itu kalau tidak termasuk foto foto ya). Karena berselimut dedaunan merah yang epik, maka kami pun menyempatkan diri untuk berfoto ria sebelum masuk ke sightseeing point di depan air terjunnya. Tak disangka, tempatnya lumayan ramai, tidak hanya orang Jepang, namun aku juga melihat beberapa orang bule serta kelompok orang yang tampaknya berwajah Asia Tenggara yang mungkin orang Filipina. Kami pun menyusuri jalan menuju sightseeing point di depan air terjunnya hingga sampailah kami pada sebuah goa. Saat masuk, aku pun terkejut ternyata goa ini dipenuhi banyak lampu-lampu hias yang menerangi seisi goa, silau sih tapi jadi memiliki kesan romantis. Makanya tak heran jika di salah satu ujung goa ini terdapat patung bernuansa romantis yang menghadap ke arah air terjun, lengkap dengan pengunjung yang sepertinya sepasang pacar atau kekasih. Yang jomblo harap minggir wkwk~

_____ Sesampainya kami di bagian dalam goa, terdapat lift yang dipandu oleh petugas. Kami bisa masuk menuju sightseeing point melalui lift ini. Karena antriannya sangat panjang, maka perlu waktu bagi kami untuk masuk, apalagi hanya terdapat 2 lift saja yang digunakan untuk naik turun. 1 lift diisi hingga 10 orang, termasuk petugasnya sehigga saat masuk lift terasa sumpek, namun untungnya hanya sementara saja karena lift bergerak cepat ke atas. Sesampainya di sightseeing point, kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat bagus (dan katanya bisa lebih bagus lagi kalau datangnya awal november disaat daunnya belum mencoklat). Air terjun yang dihiasi dedaunan penuh warna, serta lingkungan yang bersih sangat memukau mata kami. Aku pun sempat mengambil foto sebelum akhirnya baterai HP ku tewas. Namun, pemandangan air terjun yang bagus diambil oleh Kak Donny, jadi aku izin pasang di blog ku ya kak!

Air terjun Fukuroda, dari sighteeing spot (source: Kak Donny’s gallery)

_____ Aku pun mengeluarkan HP ku untuk mengambil selfie, namun ada hal yag aneh saat kulihat previewnya. Terdapat tangan yang muncul dari bawah teras sightseeing point, padahal tempat ini berada jauh di ketinggian goa dan bawahnya adalah hutan serta lereng bebatuan yang curam. hmm… tangan siapakah ini?? Sudahlah, tak usah dipusingkan, mari kita berfoto sampai baterainya habis. Seusai melihat lihat, 1 per satu dari rombongan pun turun dari sightseeing point dan keluar dari goa melewati jalan setapak ke arah yang berbeda dari pintu masuk. Jalan keluar ini melewati hutan hutan yang memiliki banyak joglo untuk bersantai. Namun, karena hari sudah gelap dan menujukkan pukul 5 sore, kami pun bergegas menuju bis. Pak Supri dan Pak Iman tampak sedang membeli oleh oleh berupa dango dan es krim matcha yang kelihatannya enak. Siipp, ayok kita pulang~

Niatnya selfie, tapi ada tangan muncul dari balik pagar gardu di tengah ketinggian. Hiiii serem (source: personal snapshot)

_____ Perjalanan ini terasa melelahkan, namun mengasyikkan. Semua orang tampak sudah lelah di bis sehingga suasana dalam bis hening sekali saat pulang, berbeda jauh dengan suasana saat berangkat. Akhirnya kami tiba di Ichinoya pada pukul 8 malam. 1 per 1 orang pun turun dari bis, ada yang langsung menuju asramanya di Ichinoya, ada juga yang mencari kendaraannya di parkiran seperti Arai-san untuk pulang ke rumahnya yang jauh. Sebelum pulang, Istri Pak Supri menawarkanku kelebihan makanan dari piknik tadi berupa beberapa buah muffin enak yang dibeli di costco serta beberapa buah apel yang tadi dibeli. Wahh, terima kasih banyak bu, aku pun menerimanya dengan senang hati. Kemudian aku kembali ke dalam kamar dan untungnya asrama sedang sepi jadi aku tidak dilihat oleh teman seasrama (bisa dicomot nih nanti hihihi). Setelah membereskan barang bawaan, aku pun langsung mandi, sholat Isya, dan tidur karena sudah sangat lelah.

Kapan yaaa ada jalan jalan gini lagi….. Pengen ikut lagi deh

つづく~~>

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑

%d bloggers like this: