Bangun tidur ku terus mandi~ Tidak lupa menggosok gigi~ Habis mandi kutolong ibu~ Membersihkan tempat tidurku~
sebuah lagu anak-anak Indonesia
_____ Ya, sajak berupa lagu anak anak tersebut mungkin sering kita dengar, atau jangan jangan yang nulis maupun yang membaca melihatnya sambil nyanyi, hayoo? Mau baca liriknya sambil nyanyi, bersiul, atau apalah pokoknya terserah, tapi yang jelas bagiku beberapa kalimat tersebut hanyalah sebuah omong kosong belaka ketika kita di Jepang, mungkin bisa disebut hoax. Ya! Karena kita akan dibuat berpikir 2x, 3x, atau bahkan lebih kalau mau mandi di Jepang, terutama bagi mereka yang pakai prinsip I.R.I.T.O.L.O.G.Y.
_____ Kenapa? Mandi di Jepang merupakan sesuatu yang mewah, setidaknya menurutku sih gitu. Mungkin bagi kita yang orang Indonesia, mandi 2x sehari, pagi setelah sarapan (atau sebelum) dan sore/malam setelah pulang beraktivitas merupakan hal yang biasa. Hal tersebut sudah mengakar ke dalam budaya kita, bahkan rasanya aneh jika kita mendengar orang yang hanya mandi sekali sehari atau malah ga mandi dalam sehari. Hal tersebut juga didukung dengan murahnya harga air di Indonesia, sehingga mandi 2x sehari pun sudah lumrah dilakukan. Namun, di Jepang, negara yang serba mahal (setidaknya untuk air layak pakai) akan membuat kita berpikir “perlu gak sih mandi 2x sehari ?” atau malah “perlu ga sih mandi hari ini?”.
_____ Untung saja, aku datang saat musim gugur yang notabene udaranya sejuk sehingga membuat badanku jarang berkeringat (apalagi aku tipe orang yang kulitnya kering), sehingga mandi sekali sehari, atau malah 2x sehari tidak akan terasa “pliket” dan bau. Apalagi musim dingin, dimana Jepang katanya sangat kering dan dingin, bisa kebayang dong mandi berapa kali sehari tuh, eh berapa hari sekali tuh…. Yang lucu adalah saat musim panas, karena dari berita yang saya lihat sebelum ke Jepang, kelembabannya mencapai 80-90% an, dengan suhu diatas 30 derajat (bahkan sering menyentuh 35-40 derajat), gak kebayang itu gerahnya dan berapa kali mandi.
_____ Air di Jepang memang tergolong mahal, bayangkan saja 1 botol PET air mineral 500 ml harganya 100 yen, itu pun yang paling murah yang kutemui di vending machine. Gimana dengan air yang kita gunakan untuk mandi? Untungnya pihak kampus sudah mensubsidi air di asrama (yang short stay, seperti Ichinoya 6 dan 8) sehingga minum air di wastafel GRATIS, air di WC GRATIS, air di keran cuci piring GRATIS ampe tumpeh tumpeh. Selain air, gas juga disubsidi penuh oleh kampus sehingga masak apapun gak usah bingung ngangkat tabung LPG ke atas, ataupun bingung bayar rekening gas nya. Listrik juga disubsidi sebagian sehingga lebih murah bayarnya, jika dibandingkan asrama lain, ataupun kosan.
_____ Nah, sayangnya air untuk mandi di asramaku TIDAK DISUBSIDI, sehingga harus bayar, SETIAP KALI MAU MANDI. Haaahh~~~~??? Sini kutunjukkin kalo gak percaya, mari kita grebek kamar mandinya, yeaaay!!!

_____ Nah kita sudah sampai di kamar mandinya, tepat di sebelah dapur. Terdapat ruang basaah dan ruang kering. Ruang kering untuk berganti pakaian dan menaruh barang, ruang basah untuk mandi, sehingga DIHARUSKAN UNTUK KERING SEBELUM KELUAR DARI RUANG BASAH. Isi ruang kering adalah wastafel dengan cermin dan lampu, pemanas, serta rak untuk menaruh barang. Isi ruang basah hanyalah shower pod yang ukurannya kecil banget, 0,5m x 0,5m, hanya berisi shower dan tempat sabun. Oh iya, saat keluar kamar mandi, diharuskan semua pintunya dibuka biar uapnya keluar semua, terpampang nyata loh notifnya di pintu kamar mandi :D.

_____ Ini dia, ruang mandi sebenarnya, shower pod yang kecil banget dan cuma bisa geser dikit demi dikit. Showernya lengkap dengan pengatur suhu. Eh tapi kali ini ada yang baru lho~ yaitu…. LUBANG KOIN. Ya, lubang koin ini membuat mahasiswa harus merogoh kocek sebesar 100 yen (13.000 rupiah kira kira), NO KEMBALIAN, NO UANG RECEH YANG LEBIH KECIL Ketika koin dimasukkan, maka kita bisa mandi HANYA 9 MENIT, WAKTU BERSIH. eeeehhhhhhhhhhh~~~~~ Iya, 9 menit aja, nambah billing bisa, tinggal masukin uang aja lagi.
_____ Maksud dari 9 menit waktu bersih adalah kalo kita lagi ngeluarin air, maka jam digital akan menyala dan menghitung countdown, lengkap dengan bunyi Bip Bip kalo udah 1 menit terakhir. “Tapi kan mandi pake sabun kita, shampo juga, tak lupa menggosok gigi, trus gimana?” … Tenang, kalo kita pencet tombol merahnya, maka air akan berhenti mengalir dan waktu berhenti (tapi hanya maksimal 5 menit AFK, kalo udah lebih dari 5 menit waktu jalan lagi). Idiiih… kapitalis banget yaak wkwkkw. Makanya harus dimanfaatin bener bener 9 menitnya.
_____ Eh tapi ini tempat mandi kadang banyak dramanya, karena Tony beberapa kali mencoba memasukkan koin ke dalam slot koinnya namun mesinnya mati. Hmmm.. kok aneh sih, padahal aku ngga pernah mengalami hal itu lho. Walhasil, Katakura-san pun kadang diminta datang untuk membetulkan shower pod yang sudah kelewat kapitalis ini.

_____ Untungnya, namanya mahasiswa “Kr3at1p” ada aja akal akalannya. Pertama, ada yang patungan bayarnya, ditalangin dulu ama yang punya koin 100 yen. Mandinya dibagi bagi 4,5 menit kalo bagi 2, 3 menitan kalo bagi 3. Nah yang begitu mesti pinter ngatur waktu pencet tombol merahnya sehingga waktunya gak habis terbuang percuma karena interval ganti pemain dan semua kebagian dalam 100 yen ajah. Cara ke2 adalah nunggu orang yang mandinya gak habis (hehehehhhh licik juga yang ini 😀), dan cara ini ampuh jika dan hanya jika ada temen yang mandinya cepet, kayak temanku, Huang, dari Tiongkok yang mandinya cuma 5 menitan aja. Alhasil, aku pun curi curi waktu sambil masak, sambil nungguin dia keluar. Setelah dia keluar, aku langsung melihat timer nya dan waaww…. kadang masih sisa 4 menit, kadang 2 menit, dsb. Lumayan doong rejeki anak kosan wkwkwk.
_____ Cara ke 3 untuk bisa mandi murah, atau bahkan gratis adalah ke gym, ya GYM. Tanpa perlu bikin membership gym dan mengeluarkan biaya, kita bisa memanfaatkan fasilitas kamar mandi di gym (hanya gym central – 中央体育館 , chuo tai’ikukan – sih yang aku tahu ada fasilitas kamar mandinya, yang lain gak tau). Gymnya sendiri bukan gym untuk fitness otot ataupun pelangsing badan, tapi gym untuk kegiatan olahraga indoor aja seperti gymnastics, basket, dll sehingga memang didesain gratis untuk dipakai mahasiswa.
Untung yaah University of Tsukuba ada fasilitas ini~

_____ Jarak antara asrama ke gymnya cukup jauh, hampir 30 menit kalo jalan kaki (dengan kecepatan jalan orang Jepang), dan sekitar 10-15 menit kalo naik sepeda. “Kenapa bisa lama, padahal kalo diliat kayaknya gak jauh?” Karena jalan di kampus naik turun, dan cukup curam, apalagi kalo jam jam rame banyak sepeda yang berlalu lalang sehingga yaa perlu waktu dan kehati-hatian ekstra (apalagi waktu saat ini sedang masa hujan yang deres-deresnya, pasti licin). Oke, aku langsung berangkat ajah ke sana tanpa perlu ragu.
_____ Sesampainya di gym, aku mencari mana yaah kamar mandi laki lakinya, dan AHA, ketemu. Ketika masuk, ternyata kamar mandi pun sedang rame oleh mahasiswa Jepang, yang sedang tidak berbusana.. eeeeeehhhhhh… Iya, ketika kita ke gym untuk mandi, akan sering menjumpai hal seperti ini, apalagi pemandian air panas/onsen, karena di Jepang ruang mandi yang sudah terpisah artinya zona bebas pakaian, dimana orang-orang ya~~~ buka baju dengan entengnya. Risih siih, tapi yaudah demi mandi gratis mau gimana lagi. Eh, tapi kalo lagi beruntung kita akan mendapati kamar mandinya dalam keadaan sepi, terutama jika sedang jam-jam pelajaran. Untungnya, sistem kamar mandinya tidak seperti onsen yang dicampur, melainkan hanya bilik bertutupkan tirai untuk perorangan. syukurlah~ nggak bakal ada kejadian aneh deh, semoga. Okeyy… saatnya mandi dengan gratis~ semoga bermanfaat!!
“Hidup seperti bulu ketek. Walaupun terhimpit, tetapi masih bisa tumbuh lebat”
つづく~~>
Leave a Reply