_____ Setelah pesawat lepas landas, perjalanan menuju Jepang pun dimulai. Sesuai dengan apa yang tertulis di rencana perjalanannya, aku transit di Bandara Changi, Singapura selama sekitar 3 jam (lama uga). Kemudian lanjut menuju Bandara Narita, Jepang dengan waktu tempuh sekitar 7 jam. Bandara Narita dipilih karena lebih dekat dengan Tsukuba (Kalo ke kampus yang di daerah Tokyo bagian pusat / daerah Chubu disarankan turun di Haneda, kalo ke arah timur laut mendingan di Narita). Nah, sayangnya terjadi tragedi di dalam pesawat yaitu barang-barangku terjatuh ketika memasukkan tas ke kompartemen dan nintendo 3DS ku LENYAP! :(……. (wadidaww… padahal gamenya udh jauh semua). Itu pun terjadi di pesawat dari Soekarno Hatta – Changi.
_____ Sesampainya di Changi, aku langsung menanyakan ke mbak” pramugarinya, dan sayang sekali responnya kurang berkenan. AKu pun tidak bisa menemukannya dan galau dahhh mau ngapain. yowess sing sabar, ntar di email aja di kolom keluhan/lost & found pas sampe Jepang. Nah sambil nunggu cengok gitu kan, 3 Jam, hape batrenya gampang jebot dan di sepanjang ruang tunggu bandara cuma ada colokan USB (yg berarti gw ga bisa fast charging hape gw, #APES part 2). Okeh, mari kita tunggu dengan BENGONG, ya bengong, karena buku bacaannya ditaruh di koper dan tidak ada bahan bacaan di sekitar lokasi. Terus… Jeng jeng jeng, #APES part 3 datang. Ada bule duduk tepat di sebelah ku dengan main 2DS, dan yang dimainin New Super Mario 3D Land, salah satu game favoritku. Yaudah, tenang tenang, Isya dulu aja, sholat di kursi karena gak tau mushola dimana.
Gimana gak panas coba nii hati. Cobaan macam apalagi ini…. Biasanya orang tuh 1 hari 1 cobaan, ini aja udah 3 :((((
_____ Setelah lama menunggu, akhirnya teng, pukul 10.15 malam, para penumpang pun dipersilahkan masuk. Aaaahhh akhirnya bebas juga dari suntuk g jelas nunggu. Aku pun masuk pesawat yg ukurannya Airbus, 2 – 3 – 2 dan Aku duduk di tengah-tengah yang 3 wadaawww….. Untungnya ada bapak” yang menawarkan tuker tempat sehingga aku di 3 yang pinggir, seenggaknya lega dikit sih. Setelah sekian menit bla bla bla, akhirnya pesawat mengudara lagi sekitar pukul 10.30 lewat. Aku pun terlelap tidak lama setelah pesawat lepas landas, yaiyalah wong udh capek kesel sendiri gegara apes berturut turut.
_____ Tiba tiba, aku dibangunkan pada waktu tengah malam, sekitar pukul 12 malam-12.30 untuk transit. HAAAAHH, TRANSIT?? kok mendadak, g tertulis di schedule nya? Wa kacaw dah, aku pun langsung melek seketika dan ngangkat tas ransel lagi, berjalan keluar pesawat ke bandara yang namanya Don Mueang, Thailand. Kaget lah, kok bisa terdampar dan mesti ganti pesawat dadakan di Thailand, tengah malem pula, #APES part 4. Langsung tanpa banyak ba bi bu, aku ikuti saja turis lainnya kemana sambil nginget penampilan org org yang naik pesawat tadi just in case aku ke toilet atau kesasar. Dan ya, beberapa dari orang yang satu pesawat dengan saya pun pergi ke toilet, saya pun sekalian lah ke toilet daripada di pesawat (meskipun ternyata toiletnya gak sebersih dan sewangi toilet di Soetta, malah mirip toilet IPB). Kemudian saya pun lanjut, ngikut aja sama arus orang orang yang saya sudah pasang walking target hingga sampai di pengecekan imigrasi. Disana, aku diminta untuk menunjukkan Paspor dan tiketnya lagi, serta menjalani beberapa pemeriksaan keamanan, haduuh…
_____ Tak lama, aku pun naik pesawat yang dituju dan bless.. pengennya cepet cepet tidur aja karena sudah mau jam 1 malam. Aku pun tidur hingga sekitar pukul 3 aku terbangun karena di sebelah kiriku (di kursi yg 2) dan depannya sedang cekcok, gak tau masalah apa karena yang 1 ngomong bahasa Jepang 1 nya mandarin (apa kanton, gatau, pokoknya bukan bahasa Jepang atau Korea karena nadanya dan ngomongnya beda dari kedua negara tersebut) #APES part 5. Untungnya gak lama setelah itu ada pramugarinya yang bisa bahasa Jepang sehingga yaa…. sekitar 15 menitan masalahnya pun reda. Akhirnya aku bisa tidur dengan tenang.
Gawat juga ya kalo berpergian ke luar negri ga bisa bahasa Inggris, kalo cekcok gitu siapa yang mau ngerti. Untung ada pramugarinya yang bisa, kalo ga ada? Google Translate ga bisa dipake di pesawat. Ente pada mau dilempar aja apa dari kokpit?
_____ Aku terbangun pada pukul 5.30 ketika alarm di HP menggetarkanku, wadaww. Segera aku langsung panik dan langsung ke toilet dan bersiap untuk sholat subuh. Eh tapi seriusan, pukul 5.30 diatas pesawat terangnya udah berasa jam 7 lewat, Subhanallah. Sinar mentari yang sayup sayup menelisik lewat tirai jendela pesawat cukup mencerahkan suasana yang sedang gloomy itu. Saat pukul 6, ada pemberitahuan dari kapten bahwa 2 jam lagi akan sampai di Narita. Saking gabutnya di pesawat, aku pun bengong gak jelas aja sambil mendengar musik di hape. Mulai mendekati Jepang, kapten mengumumkan bahwa akan terjadi banyak guncangan karena awannya sedang tebal dan sedikit gerimis. Dan wawww.. serasa naik roller coaster aja geter” gimana gitu sambil agak menukik dikit. Untungnya pesawat tiba dengan selamat dan tepat waktu. AKu pun langsung bergegas ke ruang imigrasi untuk mengisi beberapa dokumen.
_____ Di ruang imigrasi, aku diminta untuk mengisi biodata dan tujuan ke Jepang. Selain itu, akan dibuat residence card, pertanda bahwa kita tinggal di Jepang selama beberapa waktu. Proses pembuatan residence cardnya cukup singkat, hanya sekitar 10 menit dan tada… Jadi. DAN INI GRATIS YA, GAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN BIAR JADI. Dan akhirnya, sampai juga di Jepang… Yeaayyy
つづく~~>
Leave a Reply